Sejarah Batik Lasem
Asal mula Batik Lasem berasal dari Kota kecamatan di Kabupaten Rembang sekitar 12 kilometer arah timur kota Rembang, Jawa Tengah. Batik Lasem banyak dipengaruhi oleh budaya Tionghoa, budaya local masyarakat pesisir utara, budaya keraton Surakarta dan keratin Yogyakarta.Batik Lasem biasanya mempunyai corak berwarna merah, ragam motif burung hong dan binatang kilin yaitu binatang semacam singa. Batik Lasem juga sering disebut sebagai batik Encim yang mana Encim adalah sebutan untuk kaum Tionghoa peranakan untuk wanita yang usianya telah lanjut.
Selain itu juga Batik Lasem memiliki motif latohan dan watu pecah. Yang mana latohan adalah motif tumbuhan latoh yaitu sejenis rumput laut yang menjadi salah satu makanan khas masyarakat lasem. Dan motif watu pecah merupakan ekspresi kejengkelan warga masyarakat Lasem terhadap daendles yang banyak menelan korban jiwa.
<p>Your browser does not support iframes.</p> Tak dipungkiri lagi bahwa para pedagang Tionghoa perantauan pada zaman dahulu yang dating ke Lasem banyak memberikan pengaruh yang kuat terhadap corak Batik Lasem. Bahkan kemudian banyak pedagang-pedagang tersebut yang kemudian beralih menjadi pengusaha batik di kota Lasem. Pengaruh keraton terlihat pada motif kawung dan parang, sedangkan pengaruh masyarakat pesisir utara terlihat pada campuran warna cerah merah, biru, hijau, dan kuning.
Pada masa jayanya dahulu, setiap rumah orang Tionghoa mempunyai usaha pembatikan dengan merekrut tenaga pembatik dari daerah desa sekitar. Para pekerja ini melakukan pembatikan hanya untuk mengisi waktu ketika menunggu masa tanam dan panen padi. Batik Lasem ini sudah ada sejak berabad silam dan sempat mengharumkan nama kota Rembang dengan menjadi komoditi di Asia.
http://smkn1rotabayat.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar